Review Ruangguru On The Go dan Sebuah Pertemuan



Belum lama ini saya menceritakan sebuah produk terbaru yang dimiliki oleh salah satu start-up pendidikan terbesar di Indonesia, Ruangguru. Ruangguru telah meluncurkan sebuah produk belajar bernama Ruangbelajar. Nah kalau kalian sebelumnya sudah pernah membaca tulisan tentang pengalaman saya menggunakan fitur-fitur yang dimiliki ruangbelajar, pastinya kalian sudah tahu keuntungan menggunakan ruangbelajar, kelebihan-kelebihan yang dimiliki ruangbelajar, dan pastinya juga kekurangan-kekurangannya.

Oke sekarang saya mau cerita tentang pengalaman saya sewaktu mencari sebuah buku novel di toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta. Tiba-tiba bertemu seorang teman lama, dia itu ketua ekskul tari saman di SMA saya dulu.

“Oi!” Saya tepuk pundaknya. Dia menoleh, mendelik, semacam orang yang baru aja ngeliat barang berharga.

“Haaai!!! Gila lo ngagetin gua aja, kemana aja lo?” Telunjuknya mendarat di dada saya dengan keras berulangkali. Empat tahun saya nggak ketemu Marla.

“Ehehehe, gua kuliah Mar di luar Jakarta,”

“Terus udah lulus?” Alis mata kirinya naik, kedua tangannya melipat di depan dadanya. Maklum dia bersikap begitu, saya dan Marla dulu sering jalan-jalan bareng, makan bareng, dan dia sering nyatetin materi pelajaran yang gurunya ngga saya suka. 

Perpustakaan adalah tempat menarik buat saya menghindar dari guru yang cara mengajarnya terlalu monoton dan membosankan.

“Udeh, udeeeh. Maret kemaren gua lulus kok.”

Dua tangan yang terlipat sudah turun. Tetiba saja sebuah jempol mungil mendarat di hidung saya.

“Mantaaab, gitu dooong!!!” Katanya begitu bersemangat. Anak ini masih aja gesit, tangan saya langsung ditarik.

“Dih, mau ke mana sih lo Mar. Gua mau cari novelnya Jostein Gaarder nih.” Protes saya

“Udaah temenin gua dulu nyari pesenan orangtua gua buat adek nih. Adek gua sebentar lagi mau Ujian Nasional.”

“Yaelah buku latihan UN mah di sana tuh deket pintu masuk,” saya berusaha melepas tangannya dan mencoba berjalan ke arah berlawanan.

“Sok tau banget si lu. Siapa juga yang mau beli buku latihan UN.” Tangannya kembali menarik tangan saya. Sekarang dua tangan yang dia gunakan.        

“Gua tuh disuruh beli produk barunya ruangguru. Katanya ada produk video belajarnya yang nggak mesti pake kuota. Nah kalo dari infonya sih di Gramedia sini ada.”

“Bentar, bentar. Ruangguru yang start-up pendidikan itu kan? Belum lama ini gua dateng tuh ke acara launching brand ambassador sekaligus launching produknya.”

“BODO!!!”

 “Yee songong lu. Gua serius ini, lo nggak mau dengerin cerita gua dulu?”

“Gua udah baca tulisan di blog lo. Di situ lo bilang kan kalo kekurangannya itu mesti pake kuota. 
Nah ini ada yang ngga harus pake kuota. Makanya emak gua nyuruh beli buat adek gua.”

“Canggih juga emak lo bisa update masalah ginian.”

“Haha biasa paguyuban emak-emak penjemput anak. Masalah perkembangan dunia pendidikan mah update emak gua.” Dengan gaya menyebalkannya Marla tolak pinggang sambil cengar-cengir.

“Hmm yaudah ayok gua temenin cari,” karena penasaran sama produk Ruangguru yang baru, yaudah saya ikutin kemauan Marla.

“Mba, mba. Tempat dijualnya produk ruangguru di sebelah mana ya?” Tanya Marla ke salah satu pegawai Gramedia.

“Oh itu di sebelah sana mba. Nanti ada standnya, pokoknya tulisannya itu Ruangguru On The Go,” mba Gramedia menunjuk ke arah pintu keluar Gramedia. Mbanya cukup ramah.

“Ah iya itu ruangguru On The Go mba. Oke makasih ya, ayo Ri!” Marla dengan gesit menarik lagi tanganku.

Ahirnya kami menemukan stand Ruangguru On the go. Di sana ada mba-mba ramah yang menunggu dan sedang menjelaskan kepada seorang ibu yang sedang bersama anak laki-lakinya. Ibu itu sangat mendetail. Anaknya asik main gadget. Dan Marla sedang melihat-lihat atau lebih tepatnya ia sedang membaca kata-kata yang tersedia pada kotak produk ruangguru on the go itu.

Gambar. Stand Ruangguru On The Go

“Ri, ada dua nih yang gede dan kecil. Yang gede ada tulisan ekstranya. Ekstranya apa sih Ri?”

“Lah mana gua tau. Kan gua juga baru ke sini, itu pun dipaksa lo.” Kataku sambil masih 
memperhatikan produk-produk ruangguru yang ada pada stand.

“Ah elo taunya apaan sih.” Tanpa memandang ke arah saya, Marla berucap seenaknya.

Marla masih saja menyebalkan. Berbicara ceplas ceplos semaunya. Kemudian dia bertanya ke mba-mba yang menjaga stand, ibu dan anaknya yang sedaritadi bermain gadget sudah pergi. Sebuah kotak produk ruangguru on the go terlihat ada digenggamannya dan ibu itu berhenti di depan kasir. Dia membelinya, mungkin untuk anak laki-lakinya itu.

Marla dan mba-mba penjaga stand terlibat dalam percakapan yang lumayan intim, mereka membahas produk ruangguru yang dijual. Marla kemudian diberikan kesempatan oleh mbanya mencoba langsung produknya, sepertinya memang sudah disediakan khusus untuk dicoba bagi para pembeli.

Ia sudah mencoba semuanya, dan sepertinya tidak ada pertanyaan yang terlewat satupun. Marla adalah perempuan yang sangat detail, terstruktur, dan akan bertanya sampai mendapat jawaban yang memuaskan. Maklum golongan darah A.

Ia sudah selesai berurusan dengan mba-mba penjaga stand itu. Sekarang sebuah kotak Ruangguru On The Go ‘Ekstra’ sudah ada di genggamannya.

“Yuk Ri ke kasir,” ajak Marla. Tapi tangannya saya tahan.

“Enak aja langsung ke kasir, gua kan belom dapet novelnya.”

“Yaudah ayo cepet, jangan lelet ah,” lagi-lagi, Marla berkata seenaknya.

Ahirnya saya mendapat novel yang dicari. Kami membayar ke kasir dan kemudian menyempatkan waktu untuk makan bersama. Kita saling menceritakan hal-hal seru selama kita tidak bertemu. Marla begitu bersemangat, makanannya pun sepertinya sudah dingin, hanya sekali ia menyendoknya.

“Mar, buka dong itu kotak ruangguru on the go nya, pengen gua review lagi,” kata saya ketika ia selesai bercerita.

“Engga ah, nanti gua diomelin nyokap. Ini kan buat ade gua,” Marla menolak sambil menyendok makanannya yang terlihat sudah tidak menggiurkan.

“Hmm yaudah kalo gitu nanti pas ade lo udah make itu OTG, ceritain ke gua ya. Harus detail!”

“Iyaaa. Lo tuh kalo udah ada maunya bawel ya.”

“Lengkap sama foto-fotonya ya,” sambung saya.

Karena hari sudah mulai gelap, kami bersepakat untuk pulang ke rumah masing-masing. Obrolan dilanjutkan di motor. Marla saya antar sampai rumahnya, karena kebetulan jarak rumah kami tidak terlalu jauh.

Keesokan harinya Marla memenuhi janjinya untuk menceritakan seperti apa produk baru dari Ruangguru itu.



Marla: Lo pengen nge-review kan? Oke gua ceritain se detail mungkin ya. Di dalam kardus Ruangguru On The Go itu pas dibuka isinya ada banyak.

1. Gantungan kunci
2. USB-OTG
3. Catatan sahabat
4. Study schedule
5. Sticker
6. Manual RGDB
7. Manual Ruangbelajar
8. Kode aktivasi RGDB
9. Kode aktivasi Ruangbelajar


Gambar. Isi dalam kotak Ruangguru On The Go!

Daan lo harus punya Handphone android minimal Kitkat, soalnya itu yang support buat USB-OTG nya. Di bawah itu engga bisa.

Saya: Oh jadi di dalemnya itu banyak ya? Berarti kalo udah beli itu kita bisa akses ruangbelajar tanpa kuota? Terus itu juga dapet kode aktivasi ruangguru digitalbootcamp?

Marla: Yoi Ri, tapi ini semi offline gitu

Saya: Maksudnya? Coba deh fotoin mulai dari USB OTG itu di pasang sampe videonya bisa keakses

Akhirnya Marla pun mengirimkan proses-proses aktivasi ruangbelajar dengan menggunakan USB OTG itu.

   
  1. Mulanya kita harus masuk ke aplikasi ruangguru, tentunya dengan menggunakan kuota


Gambar. USB OTG sudah terdeteksi
   2. Kemudian pasang USB OTG dan kemudian muncul notifikasi kalau USB sudah terpasang dan siap di aktivasi

Gambar. Notifikasi OTG sudah dapat digunakan

  3. Kemudian masukkan kode aktivasi. Kodenya ada pada voucher yang sudah di sediakan. Kita harus pilih sesuai kurikulum yang digunakan di sekolah kita


Gambar. Voucher aktivasi dan notifikasi aktivasi kode voucher
     
  4. Setelah di aktivasi, kita akan menerima notifikasi seperti gambar di bawah ini. Tinggal pilih ya atau tidak

Gambar. Notifikasi konfirmasi pengaktifan

     
  5. Kalau sudah aktif kita tinggal pilih mata pelajaran apa

Gambar. Homepage setelah aktivasi
  6. Setelah itu kita bisa akses semua video belajar pada journey topik yang kita pilih  
     
                   

Gambar. Video belajar animasi sudah dapat terakses tanpa kuota

Semua itu saya dapet dari informasi yang diberikan Marla. Saya juga sempat menanyakan bagaimana dengan paket ruangguru digitalbootcamp? 

Kalau menurut info yang diberikan oleh Marla, untuk ruangguru digitalbootcamp, kita hanya tinggal mengirim kode aktivasi yang sudah ada pada voucher ruangguru digitalbootcamp, kemudian kita kirim melalui whatsapp/sms ke nomer yang sudah tersedia pada voucher tersebut. Setelah itu kita akan dimasukkan ke dalam sebuah grup diskusi belajar sesuai dengan kelas yang kita pilih ketika membeli paket ruangguru On The Go!

Gambar. Voucher Ruangguru Digitalbootcamp

Mungkin ruangguru digitalbootcamp masih agak asing buat kalian, termasuk buat saya. Sebenarnya sih udah saya minta ke Marla buat jelasin juga seperti apa itu digitalbootcamp. Tapi adeknya belum pakai fitur itu. Yasudah ahirnya saya cari tahu di websitenya langsung. Kalian juga bisa lihat lebih detail seperti apa ruangguru digitalbootcamp itu. 

Secara gambaran besar, itu semacam fitur grup diskusi berbasis LINE, nantinya di sana kalian akan bergabung bersama seluruh siswa dari Inonesia sesuai dengan kelas dan jurusan yang sama. Kalian bisa berdiskusi, bertukar catatan, bertanya soal pelajaran, dan nantinya akan diterangkan langsung oleh tutor yang juga masuk ke dalam grup itu. Hmm menarik.

Setelah itu saya juga coba tanya ke Marla tentang kekurangan-kekurangan dari produk baru ruangguru itu. Marla pun menyebutkan beberapa kekurangannya

Kekurangan dari Ruangguru On The Go!
   
   1. Masih semi offline, kita hanya bisa mengakses video belajarnya saja tanpa kuota. Untuk rangkuman, kuis, dan pembahasan masih harus menggunakan kuota, karena tidak tercangkup di dalam OTG yang telah di aktivasi
     
  2. Berbeda tipe handphone, berbeda juga settingan OTGnya.

Marla: Nah gua baru tau juga nih Ri, kalau kode aktivasi ini cuma bisa digunain sama maksimal 2 handphone dengan akun yang sama. Terus dari 3 jenis voucher dengan kurikulum yang berbeda itu, kita cuma bisa pakai 1 nih.

Saya: Oh gitu Mar? Oke deh tengkyu banget ya infonya hehe.

Marla: Satu lagi nih, kalo lo udah kelar make itu OTG, USBnya bisa di format terus buat lo nyimpen data deh. Lumayan 16 gb Ri.

Saya: Haha lumayan banget dong     

Marla: Yup! Lumayan banget.

Gambar. Mentraktir Marla

Selesai Marla memberikan seluruh informasinya tentang isi dari kotak ruangguru On The Go itu, dia meminta saya untuk mentraktirnya di sebuah rumah makan tempat dulu kami sering makan bersama. Masih saja tidak berubah anak ini. Ya begitulah Marla, gesit, detail, cerewet, menyebalkan, tapi cerdas.


Download Ruangguru for Android 



Komentar

  1. Share sedikit juga pengalamannya aku pake On The Go ini, Disamping aku berlangganan paket Ruangbelajar aku juga berlangganan ON The Go ini. Kalau buat aku yang masih pelajar dan uang pas-pasan. Dirumah juga ga ada wifi jadi bener-bener ngebantu banget untuk irit quota. Cuma mungkin karena aku tledor jadi aku suka lupa naro tuh On The Go yang bentuknya kaya FD. Nah kalo lagi diluar atau ga butuh banget aku menggunakan aplikasi ruanggurunya. So far Ruangguru bagus banget. Semoga terus berinovasi yah agar aku selalu dipermudah dalam belajarnya juga.

    BalasHapus

Posting Komentar